Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai Perlakuan Benih terhadap Patogen Penyebab Penyakit Bulir Kotor pada Benih Padi
Main Author: | Ramadhani, Nurul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15798 |
Daftar Isi:
- Nurul Ramadhani, 2020. Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai Perlakuan Benih terhadap Patogen Penyebab Penyakit Bulir Kotor pada Benih Padi. Dibimbing oleh Endah Yulia dan Ichsan Nurul Bari. Penyakit bulir kotor merupakan salah satu penyakit penting yang banyak ditemui pada tanaman padi. Penyakit bulir kotor disebabkan oleh berbagai jamur patogen diantaranya adalah Curvularia lunata, Altenaria padwickii, Fusarium semitectum, dan Helminthosporium oryzae. Penyakit ini memiliki potensi kehilangan hasil mencapai 40%. Penyakit bulir kotor umumnya dikendalikan menggunakan fungisida sintetik. Sementara itu, penggunaan pestisida nabati dapat menjadi salah satu pengendalian alternatif yang aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak metanol daun binahong dalam menekan pertumbuhan Curvularia sp. dan Fusarium sp. penyebab penyakit bulir kotor padi serta menekan kejadian dan penyebaran penyakit bulir kotor pada benih padi. Percobaan dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari empat konsentrasi ekstrak metanol daun binahong (0,25%, 0,5%, 1% dan 2%), kontrol, dan fungisida propineb terhadap penekanan pertumbuhan koloni dan perkecambahan konidia jamur serta penekanan penyakit busuk bibit dan penyebaran penyakit bulir kotor pada benih padi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun binahong mampu menekan pertumbuhan koloni jamur Curvularia sp. dengan penekanan tertinggi sebesar 53,67% pada konsentrasi 2% tetapi tidak menghambat pertumbuhan koloni Fusarium sp. Penekanan perkecambahan konidia jamur Curvularia sp. dan Fusarium sp. tertinggi terjadi pada konsentrasi 2% yaitu masing-masing sebesar 53,9% dan 25%. Perlakuan ekstrak metanol daun binahong dapat menekan kejadian penyakit busuk kecambah bibit padi akibat Curvularia sp. dengan penekanan tertinggi sebesar 52,08% pada konsentrasi 1% tetapi tidak menghambat pada konsentrasi 2% hal ini diduga karena terjadi fitotoksik pada benih. Ekstrak metanol daun binahong mampu menekan penyebaran penyakit bulir kotor pada benih padi dengan penekanan tertinggi sebesar 53,71% pada konsentrasi 1% dan 42,59% pada konsentrasi 2%.