Uji In-Vitro Kemampuan Ekstrak Metanol Bunga dan Daun Kembang Telang (Clitoria ternatea L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Alternaria porri dan Fusarium oxysporum f.sp. cepae
Main Author: | Simarmata, Indah Nita Chrysilla |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15790 |
Daftar Isi:
- Pengendalian penyakit trotol (Alternaria porri) dan penyakit moler (Fusarium oxysporum f.sp. cepae, Foc) pada tanaman bawang merah umumnya dilakukan menggunakan fungisida sintetik. Penggunaan fungisida sintetik secara terus menerus dapat meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia serta dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Salah satu alternatif pengendalian lain yang dapat dikembangkan adalah penggunaan fungisida nabati. Kembang telang merupakan salah satu tanaman potensial untuk digunakan karena memiliki kandungan senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak metanol bunga dan daun kembang telang dalam menekan pertumbuhan A. porri dan Foc secara in vitro. Percobaan dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pengujian ekstrak metanol bunga dan daun terhadap pertumbuhan koloni, produksi konidia dan perkecambahan konidia jamur. Fungisida sintetik dengan bahan aktif mankozeb 0,3% ditambahkan sebagai fungisida pembanding dalam pengujian jamur A. porri. Hasil percobaan dengan ekstrak metanol bunga menunjukkan penekanan tertinggi pada konsentrasi 2,4% (27,31%) pada A. porri dan konsentrasi 1,8% (35,11%) pada Foc. Penekanan tertinggi oleh ekstrak metanol daun kembang telang terdapat pada konsentrasi 3% (62,22%) pada A. porri dan konsentrasi 2,4% (47,11%) pada jamur Foc. Kerapatan konidia Foc terendah pada perlakuan ekstrak metanol bunga dan daun masing-masing pada konsentrasi 1,2% (7,5 x 104 konidia/ml) dan 0,8% (3,55 x 104 konidia/ml). Produksi konidia pada A. porri tidak dapat dibandingkan karena jamur tidak menghasilkan konidia pada perlakuan kontrol maupun pada perlakuan ekstrak tanaman. Tidak ada perlakuan ekstrak metanol, baik bunga maupun daun yang dapat menghambat perkecambahan konidia jamur A. porri dan Foc.