Kemampuan Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. dalam Serat Karbon dan Silika Nano untuk Menekan Pertumbuhan Koloni dan Perkembangan Penyakit Hawar Kecambah Benih Tomat Akibat Fusarium oxysporum
| Main Author: | Emila, Nurul Hidayati |
|---|---|
| Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2020
|
| Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15731 |
Daftar Isi:
- Fusarium oxysporum merupakan patogen penyebab penyakit layu yang dapat menurunkan produksi tomat. Petani biasanya mengendalikannya dengan menggunakan fungisida sintetik. Namun, penggunaan yang tidak bijak secara terus menerus berdampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu aternatif pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan agen pengendali hayati. Mikroorganisme yang banyak diteliti dan berpotensi dijadikan sebagai agen pengendali hayati adalah Bacillus subtilis dari kelompok PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan bakteri endofit Lysinibacillus sp. Kedua bakteri diformulasikan dalam serat karbon sebagai bahan pembawa dan diperkaya dengan unsur hara silika yang berukuran nano. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan B. subtilis dan Lysinibacillus sp. (CK U3) dalam serat karbon dan silika nano untuk menghambat pertumbuhan koloni F. oxysporum dan menekan perkembangan penyakit yang disebabkan oleh F. oxysporum pada benih tomat. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, dari bulan April 2019 hingga September 2019. Suspensi B. subtilis dan Lysinibacillus sp. (CK U3) diformulasikan secara tunggal dan campuran dalam serat karbon 80 mesh dan silika nano 1%. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengujian terhadap pertumbuhan koloni F. oxysporum yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Kedua, pengujian terhadap perkembangan penyakit yang disebabkan oleh F. oxysporum pada benih tomat yang terdiri dari 8 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan B. subtilis dalam serat karbon dan silika nano mampu menghambat pertumbuhan koloni F. oxysporum sebesar 59,6% dan menekan perkembangan penyakit hawar kecambah benih tomat sebesar 66,7%.
