Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L.) dengan Kedelai (Glycine max) pada Pola Tanam Tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung

Main Author: Lestari, Balqis Ayudia
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15685
Daftar Isi:
  • Konsumsi jagung dan kedelai akan terus mengalami peningkatan setiap tahun dikarenakan pertambahan jumlah penduduk. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman dapat dilakukan dengan cara tumpangsari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui genotip jagung hibrida yang terbaik ditumpangsarikan dengan kedelai. Percobaan dilaksanakan dari bulan Januari 2018 sampai bulan Juni 2018 di Arjasari, Kabupaten Bandung dengan ketinggian tempat mencapai 960 m di atas permukaan laut. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 20 perlakuan (MDR 12.3.2 X MDR 8.5.3, MDR 14.2.1 X MDR 14.3.1, MDR 14.2.1 X MDR 18.8.1, MDR 14.2.1 X MBR 153.10.2, MDR 14.3.1 X MBR 153.3.2, MDR 14.3.1 X MBR 153.14.1, MDR 14.3.1 X MBR 153.15.1, MDR 14.3.1 X MDR 7.2.3, MDR 14.3.1 X MDR 8.5.3, MDR 14.3.1 X MBR 153.10.2, MDR 16.6.14 X MDR 18.8.1, MDR 16.6.14 X MBR 153.3.2, MDR 16.6.4 X MBR 153.14.1, MDR 16.6.14 X MBR 153.15.1, MDR 16.6.14 X MBR 153.10.2, MDR 18.8.1 X MBR 153.14.1, MDR 18.8.1 X MBR 153.15.1, MDR 18.8.1 X MDR 7.2.3, MBR 153.3.2 X MBR 153.14.1, dan MBR 153.3.2 X MBR 153.15.1) dan 2 ulangan yang masing-masing benih genotipe jagung ditumpangsarikan dengan tanaman kedelai. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsari jagung dan kedelai dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Perlakuan jagung hibrida genotip MDR 18.8.1 X MBR 153.15.1 yang ditumpangsarikan dengan kedelai memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot biji pipilan kering per petak sebesar 3,60 kg/m2 setara dengan 4,00 ton/ha.