Multiplikasi Tunas Kunyit (Curcuma longa L.) Lokal Aksesi Sukabumi pada Berbagai Konsentrasi Sitokinin dan Jenis Auksin
Main Author: | Gustiadji, Arif |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15673 |
Daftar Isi:
- Arif Gustiadji, 2019. Multiplikasi Tunas Kunyit (Curcuma longa L.) Lokal Aksesi Sukabumi pada Berbagai Konsentrasi Sitokinin dan Jenis Auksin, Dibimbing oleh Denny Sobardini Sobarna dan Anne Nuraini. Budidaya tanaman kunyit secara konvensional membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan bibit dalam memenuhi kebutuhan pasar. Penggunaan teknik kultur jaringan dimanfaatkan agar perbanyakan bibit tanaman kunyit dapat dihasilkan dengan waktu yang cepat dan berkualitas. Penambahan auxin pada Teknik kultur jaringan dapat memperpanjang tunas kunyit, sedangkan penambahan sitokinin dapat memperbanyak tunas dan akar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya penambahan beberapa zat pengatur tumbuh seperti auksin Naftalene Acetic Acid (NAA) dan Indole Asetic Acid (IAA) serta sitokinin Benzyl Amino Purine (BAP) agar menghasilkan pertumbuhan tunas tanaman kunyit yang berkualitas dan bibit yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi dan jenis zat pengatur tumbuh auksin serta sitokinin dalam mempercepat penyediaan bibit tanaman kunyit serta menghasilkan bibit yang berkualitas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Dalam penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari sembilan perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu: (A) Kontrol; (B) 0 pp BAP + 1 ppm NAA; (C) 0 ppm BAP + 1 ppm IAA; (D) 1 ppm BAP + 1 ppm NAA; (E) 1 ppm BAP + 1 ppm IAA; (F) 3 ppm BAP + 1 ppm NAA; (G) 3 ppm BAP + 1 ppm IAA; (H) 5 ppm BAP + 1 ppm NAA; (I) 5 ppm BAP + 1 ppm IAA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh pada auksin NAA tunggal tanpa sitokinin BAP disbanding dengan perlakuan lainnya. Pemberian auksin NAA tunggal menghasilkan jumlah akar, jumlah tunas, jumlah daun, tinggi tanaman dan bobot segar tanaman. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan zat pengatur tumbuh dapat meningkatkan dan mempercepat produksi bibit tanaman kunyit. Kata Kunci : Indole Asetic Acid (IAA), Naftalene Acetic Acid (NAA), Benzyl Amino Purine (BAP)