HUBUNGAN NOMOPHOBIA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNPAD
Daftar Isi:
- Kemajuan teknologi memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan tugas sehari-hari dengan lebih praktis, seperti telepon genggam yang sudah dilengkapi dengan fitur lain untuk memudahkan penggunanya. Namun, dampak negatif juga timbul seiring perkembangan tersebut. Secara psikologis, seseorang dapat menjadi ketergantungan dan merasa cemas ketika jauh dari smartphone, yang disebut nomophobia. Nomophobia berpengaruh pada keadaan fisik seseorang, salah satunya kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara nomophobia dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Keperawatan UNPAD. Penelitian ini menggunakan desain korelasi kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi merupakan mahasiswa Fakultas Keperawatan UNPAD dengan usia 17-20 tahun, memiliki smartphone, dan berlangganan internet dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 212 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah NMP-Q untuk menilai tingkat nomophobia dan PSQI untuk menilai kualitas tidur responden dan dianalisa menggunakan spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 144 orang (67,9%) mengalami moderate nomophobia. Untuk kualitas tidur, sebanyak 192 orang (90,65) memiliki kualitas tidur yang buruk. Kedua variabel tersebut memiliki nilai sig. 0.000 dengan koefisien korelasi 0,405, yang berarti memiliki hubungan yang signfikan. Diharapkan kepada pihak institusi untuk memiliki sebuah guidelines yang berhubungan dengan penggunaan smartphone, terutama di lingkungan perkuliahan. Bagi mahasiswa keperawatan sebagai pengguna smartphone diharapkan untuk dapat melakukan manajemen diri yang berhubungan dengan penggunaan smartphone yang berlebihan guna membentuk pola perilaku dan kebiasaan yang sehat, sehingga nantinya dapat menjadi role model sebagai perawat profesional bagi masyarakat.