UJI IN-VITRO ANTAGONISME JAMUR RIZOSFER BAWANG MERAH TERHADAP Fusarium oxysporum f.sp. cepae PENYEBAB PENYAKIT MOLER BAWANG MERAH

Main Author: Adhi, Satriyo Restu
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15495
Daftar Isi:
  • Satriyo Restu Adhi, 2017. Uji In-Vitro Antagonisme Jamur Rizosfer Bawang Merah Terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cepae Penyebab Penyakit Moler Bawang Merah. Dibawah bimbingan Tarkus Suganda dan Agus Susanto. Penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae merupakan salah satu penyakit penting pada bawang merah. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan pengendalian biologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat jamur asal rizosfer tanaman bawang merah yang memiliki sifat antagonis terhadap F.o. f.sp. cepae. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan November 2016 hingga Januari 2017. Tahapan penelitian ini terdiri atas : (1) isolasi dari tanah rizosfer pertanaman bawang merah asal Desa Pelayangan Kabupaten Cirebon, (2) uji antagonisme secara in-vitro dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) diulang tiga kali, (3) seleksi isolat antagonis jamur rizosfer pada uji perkecambahan benih bawang merah. Dari hasil percobaan diperoleh 11 isolat jamur rizosfer yang terdiri atas genus Aspergillus, Penicillium, Paecilomyces, dan Trichoderma. Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa ke-11 isolat jamur rizosfer yang diuji memiliki sifat antagonistik dan dapat menghambat jamur Fusarium oxysporum f.sp. cepae secara in-vitro antara 65,58% hingga 84,71%. Isolat JRC1 (Aspergillus), JRC6 (Paecilomyces), JRC7 (belum teridentifikasi), JRC8 (Paecilomyces), JRC11 (Trichoderma) memiliki sifat tidak mengganggu perkecambahan dan pertumbuhan benih bawang merah, bahkan bersifat sebagai pemicu perkecambahan benih bawang merah.