APLIKASI PEMBENAH TANAH ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN POPULASI RHIZOBAKTERI, pH TANAH, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) PADA INCEPTISOLS DI JATINANGOR
Main Author: | Athallah, Faris Nur Fauzi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15494 |
Daftar Isi:
- Faris Nur Fauzi Athallah, 2017. Aplikasi Pembenah Tanah Organik untuk Meningkatkan Populasi Rhizobakteri, pH Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) pada Inceptisols di Jatinangor. Dibimbing oleh: Ridha Hudaya dan Tualar Simarmata. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penting dan strategis yang masih memiliki produktivitas rendah di Indonesia sebagai akibat dari degradasi lahan. Upaya perbaikan tanah perlu dilakukan dengan memanfaatkan pembenah tanah. Penelitian untuk mengetahui pengaruh pembenah tanah organik terhadap populasi rhizobakteri, pH tanah, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang dilaksanakan dari bulan Maret-Juli 2016 di lahan percobaan Ciparanje, Universitas Padjadjaran. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan (0, 4, 8, 16 kg ha-1 pembenah tanah organik, 1 ton ha-1 dolomit dan 1 ton ha-1 pupuk kandang) dengan 4 ulangan. Respon yang diamati meliputi populasi Azotobacter sp., Pseudomonas sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., pH tanah, pertumbuhan tanaman dan hasil biji kedelai. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi pembenah tanah organik berpengaruh nyata terhadap populasi Azospirillum sp., Pseudomonas sp., Bacillus sp. dan hasil biji kedelai, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap populasi Azotobacter sp., pH tanah, pertumbuhan tanaman dan bobot 100 biji kedelai. Aplikasi pembenah tanah organik dosis 8-12 kg ha-1 mampu meningkatkan hasil biji kedelai (kenaikan 48,6-51,4 % terhadap kontrol) dan menghasilkan hasil biji yang tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk kandang atau dolomit 1 ton ha-1.