PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK SILIKA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN HANJELI PULUT (Coix lacryma jobi L.) GENOTIP 37
Main Author: | Syahfitri, Nurul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15352 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Nurul Syahfitri. 2016. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Silika Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Hanjeli Pulut (Coix lacryma- Jobi.L) Genotip 37. Dibawah bimbingan oleh Tati Nurmala dan Anni Yuniarti. Ketersediaan pangan menjadi permasalahan utama di Indonesia. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber pangan bergizi adalah hanjeli (Coix lacryma- Jobi.L). Hanjeli memiliki potensi besar untu dikembangkan, karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif. Oleha karena itu dibutuhkan teknik budidaya yang tepat, salah satunya pupuk silika organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis silika organik yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma- Jobi.L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015- Mei 2016 di kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan dan empat kali ulangan, yaitu: Kontrol; Silika dosis (4,50 g/tanaman); (9,00 g/tanaman); (13,50 g/tanaman); (18,00 g/tanaman); (22,50 g/tanaman), sehingga diperoleh 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan tanpa pupuk silika organik berpengaruh terhadap biomassa total tanaman hanjeli, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan indeks luas daun tanaman hanjeli. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan dengan pupuk silika organik pada dosis 9,00 g/tanaman, 13,50 g/tanaman dan 22,50 g/tanaman memberikan hasil yang sama dengan perlakuan tanpa pupuk silika pada biomassa tanaman total. Hasil nalisis korelasi menunjukkan adanya hubungan antara rendemen biji pecah kulit dengan kekerasan biji (r=0,26). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan rendemen biji pecah kulit, akan diikuti kenaikan kekerasan biji.