Parameter Genetik Karakter Komponen Hasil dan Hasil 16 Genotip Kedelai (Glycine max L. Merril) pada Pola Pertanaman Tunggal dan Tumpangsari dengan Jagung (Zea mays L.) 3:1

Main Author: Nuha, Ulin
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15297
Daftar Isi:
  • Kedelai merupakan komoditas pangan penting di Indonesia. Namun, produksi nasional belum memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan penerapan pola tanam tumpangsari kedelai dengan jagung. Informasi tentang penampilan fenotipik dan parameter genetik seperti variabilitas genetik dan heritabilitas sangat penting untuk seleksi pembentukan varietas unggul kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotip-genotip kedelai sesuai untuk pertanaman tumpangsari dengan jagung 3:1. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2015 di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok, dengan 16 genotip kedelai sebagai perlakuan, tiga diantaranya yaitu Cikuray, Malikka, dan Arjasari sebagai kultivar cek. Masing-masing genotip ditanam pada pertanaman tunggal dan pertanaman tumpangsari 3:1 dengan dua kali pengulangan. Pengujian dilakukan melalui analisis varian, variabilitas genetik, heritabilitas, uji least significant increase (LSI), dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan variabilitas genetik karakter tinggi tanaman pada pertanaman tumpangsari 3:1 lebih luas dibandingkan pertanaman tunggal. Variabilitas genetik karakter bobot biji per tanaman pada pertanaman tunggal lebih luas dibandingkan pertanaman tumpangsari 3:1. Heritabilitas karakter jumlah biji per buku subur pada pertanaman tumpangsari 3:1 lebih tinggi dibandingkan pertanaman tunggal. Heritabilitas karakter jumlah buku subur per tanaman dan bobot biji per tanaman pada pertanaman tunggal lebih tinggi dibandingkan pertanaman tumpangsari 3:1. Penampilan fenotipik karakter jumlah buku subur per tanaman, jumlah polong per buku subur, jumlah biji per buku subur, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot biji per plot pada pertanaman tumpangsari 3:1 lebih rendah dibandingkan pertanaman tunggal. Genotip KBI-2 dan KH-8 merupakan genotip terbaik pada pertanaman tunggal. Genotip CK-6 dan JT-3 merupakan genotip terbaik pada pertanaman tumpangsari kedelai dengan jagung 3:1.