Variabilitas Fenotipik dan Korelasi Komponen Hasil dan Hasil Tiga Populasi Generasi F3 Hasil Persilangan Tanaman Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) dengan Metode Single Seed Descent di Ciparanje
Main Author: | Pratiwi, Niken |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15244 |
Daftar Isi:
- Tanaman Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan salah satu tanaman serealia yang saat ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pangan alternatif. Salah satu strategi adalah dengan pendekatan program pemuliaan tanaman dalam meningkatkan produktivitas, kualitas serta daya saing komoditas tanaman. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang memiliki variabilitas fenotipik serta karakter-karakter yang memiliki korelasi antar komponen hasil dan hasil. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan November 2014 sampai April 2015 dengan menggunakan metode eksperimen tanpa rancangan tata ruang. Bahan yang digunakan yaitu tiga populasi hasil persilangan hanjeli F2 yaitu #28 x #9, #28 x #26 dan #38 x #37. Hasil percobaan menunjukkan variabilitas fenotipik karakter yang diamati pada hanjeli generasi F3 umumnya menunjukkan luas, kecuali pada jumlah malai dan jumlah buku. Pada populasi #28 x #9 menunjukkan variabilitas fenotipik sempit pada karakter diameter batang, jumlah malai dan jumlah buku. Karakter kualitatif yang di uji berdasarkan skala kualitatif UPOV menunjukkan dominansi bahwa tidak terdapatnya karakter warna antosianin pada bibit, bentuk pertumbuhan hanjeli yaitu tegak dan warna biji hanjeli adalah putih. Karakter komponen hasil yang berkorelasi nyata positif dengan hasil adalah tinggi tanaman, bobot 100 biji pertanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan jumlah malai. Karakter umur berbunga dan umur panen berkorelasi negatif dengan karakter hasil. Seleksi tanaman hanjeli dengan metode single seed descent generasi F3 selanjutnya dilanjutkan kembali pada generasi F4 sehingga mampu mengembangkan hanjeli sebagai kultivar unggul berdaya hasil tinggi.