Pengaruh Formula Agensia Antagonis dan Pupuk Hayati terhadap Penyakit Rebah Semai (Rhizoctonia solani Kuhn.) pada Cabai

Main Author: Fauzia, Giska
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15205
Daftar Isi:
  • Campuran beberapa mikroba agensia antagonis dan pupuk hayati diketahui dapat menekan penyakit rebah semai (Rhizoctonia solani Kuhn.). Upaya untuk meningkatkan keefektifan campuran beberapa mikroba menguntungkan tersebut serta memudahkan aplikasi di lapangan adalah dengan mengembangkan formulanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula dengan kombinasi terbaik antara bahan pembawa dan bahan tambahan dalam menekan penyakit rebah semai (R. solani) dan mendukung pertumbuhan bibit cabai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan Januari 2015 sampai Maret 2015. Mikroba yang digunakan adalah agensia antagonis yaitu bakteri endofit (Bacillus subtilis) dan jamur rizosfer (Trichoderma harzianum) serta mikroba pupuk hayati yaitu bakteri penambat N (Azotobacter chroococcum) dan bakteri pelarut P (Pseudomonas cepacea). Percobaan dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama yaitu bahan tambahan yang terdiri dari taraf dedak, molase 2%, tepung ikan dan campuran dedak, molase 2% dan tepung ikan. Faktor kedua yaitu bahan pembawa yang terdiri dari taraf kompos, zeolit dan campuran kompos zeolit. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Masing-masing ulangan terdiri dari 12 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara bahan tambahan dengan bahan pembawa terhadap kemampuan formula dalam mengendalikan penyakit rebah semai dan pertumbuhan bibit tanaman cabai. Seluruh formula yang diuji dapat menekan penyakit rebah semai yang disebabkan oleh R. solani dengan persentase penghambatan sebesar 77,78%-100%. Perlakuan yang menghasilkan pertumbuhan sebelum dan setelah inokulasi R. solani terbaik adalah kombinasi bahan tambahan berupa campuran dedak, molase 2% dan tepung ikan dengan bahan pembawa berupa kompos (a4b1).