POPULASI HAMA WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) DAN KERAGAMAN PREDATORNYA PADA PADI SAWAH DATARAN TINGGI
Main Author: | Ardiansyah, Mochamad |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15018 |
Daftar Isi:
- Hama Wereng Batang Coklat/WBC (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama utama tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari populasi WBC dan keragaman predatornya pada tanaman padi sawah di dataran tinggi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan eksperimen. Survei dilakukan pada 3 petak lahan percobaan berukuran 15 m x 20 m bertempat di Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung dan eksperimen dilakukan di rumah kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Metode pengambilan sampel dilakukan secara diagonal sistematis dengan menggunakan perangkap kuning dan perangkap jaring, serta jumlah WBC dihitung secara manual dengan menggunakan hand counter. Ekperimen dilakukan dengan meletakkan sepasang WBC, lalu diamati keperidian, siklus hidup, dan sex ratio keturunannya. WBC yang tertangkap dihitung jumlahnya dan diakumulasikan setiap minggunya. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi di lahan masih di bawah 10 ekor/rumpun artinya populasi WBC masih di bawah ambang ekonomi atau ambang kendali. Suhu, kelembaban, dan curah hujan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap populasi WBC. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis regresi masing-masing pada suhu (Y= 0,577 – 8,1672x ; R2 = 0,039 ; P= 0,465), kelembaban (Y = -0,077 + 9,112x ; R2 = 0,045 ; P = 0,428), dan curah hujan (Y = -0,118 + 3,412x ; R2 = 0,136 ; P = 0,159). Indeks keragaman musuh alami cenderung mengalami fluktuasi dari rendah sampai sedang. Pada kisaran suhu 21,1 oC – 34,8 oC hasil pengamatan keperidian menunjukkan WBC dapat menghasilkan 127-207 individu baru selama masa hidupnya. Pada pengamatan siklus hidup, WBC memerlukan rata-rata 37,66 hari sampai menghasilkan generasi baru. Pengamatan sex ratio menunjukkan perbandingan (jantan:betina) 1,06:1.