Potensi Ekstrak Metanol Biji Kelor untuk Menghambat Colletotrichum capsici dan Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai
Main Author: | Habibah, Hilma Nurul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14994 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Hilma Nurul Habibah. 2014. Potensi Ekstrak Metanol Biji Kelor untuk Menghambat Colletotrichum capsici dan Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai. Dibimbing oleh Noor Istifadah dan Ichsan Nurul Bari. Penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh C. capsici merupakan salah satu penyakit yang menginfeksi cabai. Salah satu cara pengendalian penyakit antraknosa yang ramah lingkungan adalah menggunakan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak metanol biji kelor untuk menghambat C. capsici in vitro dan menekan penyakit antraknosa pada cabai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, mulai bulan April sampai Juni 2014. Percobaan in vitro dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan percobaan pada buah cabai menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang diuji adalah konsentrasi ekstrak methanol biji kelor yaitu 0,1%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, fungisida sintetik dan kontrol. Masing-masing perlakuan terdiri dari 4 kali ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 buah cabai. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji kelor konsentrasi 1% dan 2% dapat menghambat perkecambahan konidia C. capsici yaitu sebesar 67,7 % dan 70 %. Ekstrak metanol biji kelor konsentrasi 2% dapat menekan penyakit antraknosa pada buah cabai sebesar 44,3 %.