KERAGAMAN SERANGGA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI KAMPUNG JAMBE ANOM DESA PASIRBUNGUR KECAMATAN PURWADADI KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT
Main Author: | Komaryana, Mochamad Riga Ansori |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14977 |
Daftar Isi:
- Keseimbangan ekosistem akan terjaga apabila terjadi interaksi antara serangga hama dan musuh alami pada suatu agroekosistem. Keragaman hayati serangga sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas produk tanaman yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaman hama dan musuh alami pada pertanaman tebu sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan musuh alami dalam mengendalikan hama tebu. Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan Januari hingga Maret 2015. Metode penelitian menggunakan survei dan dilakukan 8 kali pengamatan pada 2 petak percobaan dengan umur tanaman 2 bulan dan 5 bulan. Metode dilakukan dengan cara pengamatan langsung, perangkap jaring, perangkap kuning berperekat dan perangkap jebakan tanah. Serangga yang diperoleh diidentifikasi dan dihitung menggunakan Indeks Keragaman Shannon, Indeks Kemerataan dan Indeks Dominansi Simpson. Serangga yang tertangkap pada kedua umur tanaman tebu penelitian ini terdiri dari 8 ordo, 18 famili dan 21 spesies dengan presentase serangga herbivora 36%, saprovora 34%, predator 17% dan parasitoid 13%. Kelimpahan serangga tertinggi terdapat pada Ectobius Pallidus dengan kelimpahan sebesar 2.084 ekor pada umur tanaman 2 bulan dan 1.766 ekor pada umur tanaman 5 bulan. Nilai indeks dominasi serangga tertinggi pada umur tanaman 2 bulan terdapat pada pengamatan minggu ke-1 dengan nilai indeks dominasi sebesar 0,119 dan pada umur tanaman 5 bulan terdapat pada pengamatan minggu ke-1 dengan nilai indeks dominasi sebesar 0,127. Berdasarkan hasil pengamatan, indeks keragaman serangga pada kedua umur tanaman tebu memiliki nilai sama, dimana pada kedua umur tanaman tebu memiliki indeks keragaman dengan kategori sedang.