PREFERENSI BEBERAPA JENIS TIKUS TERHADAP BEBERAPA FORMULASI RODENTISIDA MULTI AROMA DAN RASA DI LABORATORIUM
Main Author: | Rusman, Dodi Sobar |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14924 |
Daftar Isi:
- Tikus keberadaannya sangat mengganggu dan menimbulkan kerugian oleh karena itu tikus dianggap hama. Tikus menjadi ancaman di bidang pertanian. Tikus dapat merusak tanaman dalam waktu yang singkat dan menimbulkan kehilangan hasil dalam jumlah yang besar. Sampai saat ini, masih terdapat banyak kendala dalam pengendalian tikus, terutama pada pengendalian dengan penggunaan rodentisida. Diantaranya adalah umpan beracun dengan atraktan (aroma dan rasa) yang kurang disukai dan kurang menarik bagi tikus karena di lapangan terdapat makanan tikus yang melimpah, dan umpan beracun yang masih spesifik spesies dan lokasi yang hanya efektif untuk pengendalian satu jenis tikus. Salah satu alternatif permasalahan pengendalian tikus ini adalah dengan penggunaan rodentisida multi aroma dan rasa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan formulasi rodentisida beraroma dan rasa yang bisa digunakan untuk pengendalian beberapa spesies tikus khususnya tikus sawah, tikus putih dan mencit. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan April 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Vertebrata Hama, Departemen Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 perlakuan rodentisida multi aroma dan rasa termasuk kontrol dengan tiga ulangan untuk setiap tikus sawah, mencit putih dan tikus putih dengan pengamatan melihat berat perlakuan yang dimakan oleh ketiga jenis tikus tersebut. Hasil penelitian menunjukan perlakuan B yang terdiri dari rodentisida telur burung puyuh, rodentisida cokelat, dan rodentisida kelapa bakar adalah rodentisida multi aroma dan rasa yang paling disukai dan memiliki daya pikat paling tinggi untuk ketiga spesies tikus yaitu mencit (Mus musculus), tikus putih (Rattus novergicus), dan tikus sawah (Rattus argentiventer) dengan nilai daya pikat 4,6 kali lebih besar dari kontrol, 2,6 kali lebih besar dari kontrol untuk mencit, dan 2,7 kali lipat lebih besar dari kontrol untuk tikus putih.