Fluktuasi Populasi Lalat Buah Bactrocera dorsalis Kompleks (DIPTERA: TEPHRITIDAE) Pada Pertanaman Mangga (Mangifera indica L.) Di Cirebon
Main Author: | Vandani, Udaya |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14881 |
Daftar Isi:
- Mangga merupakan salah satu tanaman penghasil buah yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Namun rentan terhadap serangan hama, salah satunya lalat buah (Batrocera dorsalis Kompleks). Faktor lingkungan seperti faktor abiotik (suhu, curah hujan, kelembaban), dan biotik (ketersediaan inang, musuh alami) memengaruhi kepadatan populasi lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola fluktuasi populasi lalat buah pada tanaman mangga dan mengetahui lalat buah yang menyerang tanaman mangga di Cirebon. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret hingga Desember 2013, di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan mengumpulkan hasil tangkapan dan menghitung tangkapan populasi lalat buah dengan atraktan methyl euganol serta hubungannya dengan faktor biotik dan abiotik. Identifikasi spesies lalat buah dilakukan dengan mengetahui ciri karakter morfologi(sayap, toraks, abdomen) dan pengukuran organ genital jantan (aedeagus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi populasi lalat buah di kebun mangga Cirebon pada bulan Maret 2013 mulai rendah (30,7 ekor/tangkapan/bulan ), kemudian terus menurun sampai bulan September 2013 (4,97 ekor/tangkapan/bulan), dan meningkat di bulan Oktober – Desember 2013 (16,6-319,7 ekor/tangkapan/bulan). Faktor curah hujan dan ketersedian inang merupakan faktor utama yang memengaruhi fluktuasi populasi lalat buah. Pada bulan curah hujan terendah (0 mm) jumlah tangkapan 210 ekor sedangkan pada bulan dengan curah hujan tertinggi (457 mm) jumlah tangkapan 9593 ekor. Rata-rata suhu di Cirebon berada pada kisaran 27,9-30,40C yang merupakan suhu kondusif bagi perkembangan lalat buah. Suhu tidak memengaruhi terhadap populasi lalat buah. Ketersediaan buah sebagai inang lalat buah menjadi faktor utama yang memengaruhi populasi lalat buah. Lokasi pemasangan perangkap tidak memberikan pengaruh terhadap populasi lalat buah. Hasil tangkapan pada perangkap luar dan dalam tidak jauh berbeda. Hasil pengamatan waktu aktif lalat buah dari pukul 06.00-08.00 menunjukkan jumlah tangkapan tertinggi, sedangkan dari pukul 16.00-18.00 menunjukkan jumlah tangkapan terendah. Hasil identifikasi spesies lalat buah yang tertangkap pada pertanaman mangga di dominasi oleh B. papayae.