Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Hevea brasilliensis Muell. Arg.), Rambutan (Nephelium lappaceum Linn.) dan Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Berdasarkan Faktor Pembatas Terberat

Main Author: S, Elyani Fauziah
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14865
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan, luasan lahan, sebaran lahan dan faktor pembatas terberat untuk tanaman karet, rambutan dan ubi kayu pada lahan di kawasan penyangga Waduk Cirata, Desa Margaluyu dan Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survai pada tingkat detail seluas 105,32 ha dan analisis komparatif deskriptif dengan pendekatan fisiografik secara bebas yang berdasarkan pada keadaan fisiografis lahan. Penilaian kelas kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan hukum minimum. Analisis untuk menentukan kelas kesesuaian lahan dilakukan berdasarkan faktor iklim, tekstur tanah, kedalaman tanah, drainase tanah, batuan penyusun tanah, kemiringan lereng, bahaya erosi, retensi hara dan ketersediaan hara pada tanaman karet, rambutan dan ubi kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan unsur P-tersedia, kemiringan lereng dan kedalaman efektif tanah merupakan faktor pembatas terberat yang berperan dalam pertumbuhan tanaman karet, rambutan dan ubi kayu dengan faktor pembatas lain yang terdapat pada tanaman rambutan yaitu kandungan C-organik serta pada tanaman ubi kayu yaitu unsur N-total dan K-tersedia. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman karet, rambutan dan ubi kayu termasuk pada sesuai marginal (S3) seluas 105,32 ha atau sama dengan 100% dari luas lahan yang diteliti. Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman karet, rambutan dan ubi kayu termasuk cukup sesuai (S2) seluas 105,32 ha (100%). Secara umum upaya perbaikan yang disarankan yaitu pemupukan (unsur N, P dan K), penambahan bahan organik dan tindakan konservasi tanah seperti pembuatan teras bangku.