ANALISIS TATANIAGA KANGKUNG (Ipomoea aquatica forsk)

Main Author: R, Hana F
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14739
Daftar Isi:
  • Hana Fauziah Rahmani. Analisis Tataniaga kangkung (Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat). Dibawah bimbingan Dr. Ronnie S. Natawidjaja, Ir., M.Sc. Tanaman kangkung merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan digemari oleh masyarakat luas. Kangkung bisa tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Tanaman ini dapat diusahakan secara komersial di sawah, kebun atau tegalan,. Salah satu daerah sentra produksi terbesar sayuran di Kota Bandung adalah Kecamatan Buah Batu. Tujuan dari peneltian ini adalah menganalisis saluran tataniaga dan fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh lembaga- lembaga tataniaga pada komoditas sayuran kangkung, menganalisis struktur dan perilaku pasar pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat, menganalisis saluran tataniaga sayuran kangkung berdasarkan margin tataniaga, farmerâ€TMs share, rasio keuntungan dan biaya. Penelitian dilakukan di Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi sayuran kangkung di Kota Bandung. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 - Maret 2013. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada petani serta lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat bandar, dan pedagang pengecer. Pemilihan petani responden dilakukan secara simple random sampling. Jumlah petani yang dijadikan sampel sebanyak 30 orang. Penentuan sampel lembagalembaga pemasaran selanjutnya dilakukan dengan menggunakan snowball sampling yaitu dengan menelusuri saluran pemasaran kangkung yang dominan di daerah penelitian berdasarkan informasi yang di dapat dari pelaku pasar sebelumnya.. Sistem tataniaga sayuran kangkung di Kelurahan margasari terdiri dari tiga buah saluran tataniaga yaitu saluran tataniaga satu : petani → Bandar → pedagang pengecer → konsumen ; saluran tataniaga dua : petani → pedagang pengecer → konsumen ; saluran tataniaga tiga : petani → konsumen. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani sayuran kangkung adalah fungsi penjualan, fungsi fisik berupa kegiatan pengemasan, sedangkan fungsi tataniaga yang dilakukan pengumpul dan pengecer adalah fungsi penjualan, fungsi fisik berupa pengangkutan dan fungsi fasilitas berupa informasi pasar, penanggungan resiko dan pembiayaan. Struktur pasar yang dihadapi petani sayuran kangkung di Kelurahan margasari bersifar pasar oligopsoni. Struktur pasar yang dihadapi pedagang pengumpul adalah Oligopoli. Struktur pasar yang dihadapi pedagang pengecer adalah pasar persaingan sempurna, saluran tataniaga dua adalah yang paling efisien meskipun biaya tataniaga saluran tiga 0 namun petani dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dengan menggunakan saluran tataniaga 2.