EFEKTIVITAS ADOPSI INOVASI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH YANG DILAKUKAN MELALUI SEKOLAH LAPANG (SL) (Studi Kasus SL-PTT Padi Sawah Pada Kelompok Tani Kalanyar Dan Kelompok Tani Sigodog Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon)
Main Author: | Prakoso, Wahyu |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14733 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Wahyu Prakoso, 2012. Efektivitas Adopsi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Yang Dilakukan Melalui Sekolah Lapang (SL). “ Kasus Di Poktan Kalanyar Dan Sigodog, Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat,â€. Hepi Hapsari. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi baru secara partisipatif bersama petani. Penerapan komponen PTT Padi Sawah ini dilakukan dengan Sekolah Lapang (SL). Penelitian ini ingin melihat karakteristik Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), Karakteristik Petani pada Poktan Kalanyar dan Sigodog, mengetahui Efektivitas Adopsi PTT Padi Sawah pada petani Poktan Kalanyar dan Sigodog dan hubungan karakteristik dengan Efektivitas Adopsi PTT. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kasus. Dan teknik penelitiannya menggunakan teknik kuantitatif. Dari penelitian ini diketahui bahwa umur PPL adalah 37 tahun termasuk ke dalam kategori produktif, pengalaman lebih dari 14 tahun sebagai penyuluh, tingkat pendidikan formal SPMA serta mengikuti pendidikan non formal seperti pelatihan rutin BP3K Palimanan yang diadakan rutin setiap hari senin, mengikuti pelatihan di PUSJARLITEK (Pusat Jaringan Alih Teknologi) STTP Bogor. Karakteristik petani dilihat berdasarkan umur mayoritas petani berusia antara 49-53 tahun dan rataan umur petani 47 tahun. Sebanyak 94,54% petani responden berpengalaman lebih dari 10 tahun. Status petani 50,90% adalah petani pemilik-penggarap, buruh tani 34,54% dan penyakap 14,54%. Petani responden berpendidikan formal SD sebanyak 81,81%, smp 10,90% dan SMA 7,27%. Pendidikan non formal petani sebanyak 90,90% telah mengikuti SL-PTT, 3,63% pelatihan BP3K dan tidak mengikuti 5,45%. Petani responden memiliki luasan lahan <0,5 ha sebanyak 72,72%, 0,5-2 ha sebanyak 25,45% dan di atas 2 ha adalah 1,81%. Efektivitas Adopsi PTT Padi Sawah pada petani peserta dapat dilihat dari pelaksanaan realisasi keseluruhan teknologi PTT pada usaha tani responden. Nilai Efektivitas Adopsi PTT secara keseluruhan mencapai 75,38% atau pada kategori sedang. Petani dalam umur produktif memiliki kecenderungan tinggi dalam mengadopsi PTT, petani berlahan luas memiliki kecenderungan tinggi dalam mengadopsi PTT, status petani pemilik penggarap memiliki kecenderungan tinggi dalam mengadopsi PTT dibanding penyakap dan buruh tani, petani dengan pengalaman di atas 10 tahun memiliki kecenderungan tinggi dalam mengadopsi PTT. Kata Kunci : Karakteristik Penyuluh, Karakteristik Petani, Adopsi Inovasi