Kandungan Bahan Organik, Permeabilitas dan Erodibilitas Tanah pada Lereng Berteras dan Penggunaan Lahan yang Berbeda di DTA Cikumutuk Kabupaten Garut
Main Author: | Wachyuni, Hani |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14528 |
Daftar Isi:
- Hani Wachyuni, 2013. Kandungan Bahan Organik, Permeabilitas dan Erodibilitas Tanah pada Lereng Berteras dan Penggunaan Lahan yang Berbeda di DTA Cikumutuk Kabupaten Garut. Dibimbing oleh Mahfud Arifin dan Muhammad Amir Solihin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan kandungan bahan organik, permeabilitas, dan erodibilitas tanah pada lereng yang berteras dan penggunaan lahan yang berbeda. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012 - Agustus 2012. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan data secara deskriptif komparatif dan satuan lahan berdasarkan pendekatan fisiografis secara bebas. Teknik sampling berdasarkan metode terbobot dalam stratifikasi. Contoh tanah diambil dari tiga kelas kemiringan lereng : 8-15 %, 15-25% dan 25-40% pada tiga penggunaan lahan : tegalan, kebun campuran, dan semak belukar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kandungan bahan organik, permeabilitas, dan erodibilitas tanah pada berbagai kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Kandungan bahan organik dan permeabilitas tertinggi terdapat pada penggunaan lahan semak belukar dengan kemiringan lereng 25-40 % serta nilai erodibilitas terendah terdapat pada penggunaan lahan kebun campuran dengan kemiringan lereng 15-25 %. Tingginya bahan organik pada lahan semak belukar di kemiringan 25-40% disebabkan oleh adanya penerapan teknik konservasi berupa teras bangku dan kerapatan vegetasi yang tinggi. Nilai permeabilitas yang tinggi pada lahan semak belukar di kemiringan 25-40% disebabkan oleh kerapatan vegetasi yang tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan dan kemiringan lereng lainnya. Nilai erodibilitas yang rendah pada lahan kebun campuran di kemiringan lereng 15-25% disebabkan oleh tingginya persentasi fraksi liat.