Daftar Isi:
  • Strategi koping merupakan usaha dalam menanggulangi masalah saat situasi tertekan. Perbedaan masalah yang remaja rasakan sebelum dan setelah memasuki Lapas merupakan sebuah stresor. Stresor yang dialami membuat mereka berusaha melakukan proses adaptasi melalui pengembangan strategi koping. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada 10 remaja, mereka mengatakan jenuh serta tidak betah berada di Lapas dan yang mereka lakukan diantaranya ada yang tetap menghadapi masalah, menghindar, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi koping pada remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIIA Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Bandung yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total population, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan yaitu modifikasi dari instrumen A-COPE oleh Patterson dan McCubbin. Analisa data dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden yaitu 32 orang (80%) menggunakan strategi koping yang berpusat pada masalah, sebagian kecil responden yaitu 6 orang (15%) menggunakan strategi koping yang berpusat pada emosi, sebagian kecil responden yaitu 2 orang (5%) menggunakan strategi koping yang berpusat pada keduanya. Dari hasil penelitian ini strategi koping yang berpusat pada masalah paling banyak digunakan oleh responden. Perawat sebagai konselor diharapkan dapat membantu memilih koping yang konstruktif melalui program bimbingan konseling.