STUDI GEOLOGI & GEOFISIKA POTENSI GAS METANA BATUBARA PADA FORMASI WARUKIN, CEKUNGAN BARITO, LAPANGAN MILD

Main Author: Muhammad, Rashif
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/14064
Daftar Isi:
  • Coalbed Methane (CBM) adalah salah satu unconventional resources yang mulai dikembangkan di Indonesia yang berasal dari gas yang tersimpan dalam batubara. Hal ini dilatarbelakangi karena produksi minyak sedang mengalami penurunan secara global maupun nasional ditengah permintaan akan minyak dan gas yang terus meningkat. Salah satu komponen penting dalam prediksi awal potensi CBM adalah besaran sumberdaya dan cadangannya. Metoda perhitungan sumberdaya dan cadangan CBM yang biasa digunakan adalah metoda volumetrik. Lapangan Mild merupakan lapangan operasi Coalbed Methane yang terletak pada Cekungan Barito, Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis yang dilakukan ialah dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan mengkalibrasikan data 2 log sumur dan 17 data line seismik. Fokus studi pada penelitian ini adalah mengidentifikasi interval Formasi Warukin sebagai reservoar dan menghitung potensi sumberdaya gas metana pada daerah prospek. Berdasarkan analisis parasikuen stratigrafi terdapat tiga parasikuen pada Formasi Warukin dan dibagi menjadi Coal Zone A, Coal Zone B dan Coal Zone C. Total gas content sebanding dengan meningkatnya kedalaman dimana Coal Zone C memiliki total gas content paling besar dengan coal rank berupa subbituminous, high volatile bituminous C dan high volatile bituminous B dengan % Rv (Vitrinite Reflectance) berkisar antara 0.4-0.7 %. Struktur geologi yang berkembang yaitu adanya perlipatan, sesar naik. Serta diendapkan pada lingkungan transitional lower delta plain berdasarkan analisis fasies pada sumur RM 1 dan RM 3 pada lapangan “Mild” Analisis properti batubara diketahui hasil nilai total gas content Coal Zone A sebesar 43,629 scf/ton, Coal Zone B sebesar 159,266 scf/ton dan Coal Zone C 207,123 scf/ton dengan derajat batubara berupa subbituminous - high bituminous B (Coal Classification, Ward 1984). Berdasarkan hasil perhitungan properti batubara Coal Zone A, Coal Zone B dan Coal Zone C dapat diketahui sumberdaya gas metana dengan interval kedalaman 300-1000 m yang terkandung (gas in-place) sebesar 41,704 Bcf (billion cubic feet).