MORFOMETRI SUB DAS CILUTUNG HULU BERKAITAN DENGAN KARAKTERISTIK BATUAN DAERAH MAJALENGKA DAN SEKITARNYA,KABUPATEN MAJALENGKA, PROPINSI JAWA BARAT
Main Author: | Yuliawan, Mohammad Fajrin |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13997 |
Daftar Isi:
- Daerah penelitian mencakup sub DAS Cilutung dan sekitarnya yang secara administratif termasuk di Kecamatan Majalengka dan sekitarnya, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan Van Bemmelen (1949), fisiografi daerah penelitian terletak pada Zona Antiklinorium Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon karakteristik morfometri terhadap litologi daerah penelitian. Kegiatan penelitian dilakukan dengan analisis data geologi melalui Peta Geologi skala 1:25000 dan Peta Geomorfologi skala 1:25000, analisis pengindraan jauh, analisis uji statistic dan analisis karakteristik morfometri. Karakteristik morfometri adalah bagian dari geomorfologi yang dapat memberikan gambaran bentuk bentang alam pada daerah penelitian yang tersusun oleh lima satuan batuan yaitu, Satuan Batupasir, Satuan Tuff, SatuanBreksi, Satuan Batulempung dan Satuan Intrusi. Morfometri DAS merupakan perhitungan aspek-aspek geomorfologi yang dapat menganalisa karakteristik dari variasi litologi. Beberapa parameter morfometri yang dihitung, diantaranya, linear morfometri, seperti orde sungai, panjang dari segmen sungai, total panjang dari semua segmen sungai (Lu), dan nisbah percabangan/bifurcation ratio (Rb), serta areal morfometri, seperti drainage density (Dd) dan bentuk sub DAS. Hasil dari analisis linear maupun areal morfometri menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai antara sub DAS pada setiap satuan batuan. Nilai-nilai dari parameter tersebut divalidasi melalui uji statistika, yang mencakup uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Hasil analisis data-data tersebut diverifikasi melalui t-test (uji beda). Pengujian menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua populasi yang diuji, dimana “thitung> t tabel”. Hal ini mengartikan bahwa memang terdapat perbedaan pada parameter morfometri pada litologi masing-masing. Hasil dari analisis karakteristik areal morfometri (Dd) padaTmbl, Tmbp dan Tpt menunjukan karakteristik bentang alam bertekstur agak halus dengan bentuk sub DAS berupa bulu burung dan paralel. Perbedaan bentuk bentang alam pada litologi ini disebabkan karenaTmbl, Tmbp dan Tpt memiliki litologi batulempung, batupasir, batupasir tufan dan tuff. Dari analisis karakteristik linear morfometri (Rb) banyaknya percabangan sungai terbentuk pada satuanTmbl, Tmbp dan Tpt. Sedangkan satuan Tmbx memiliki percabangan sungai yang lebih sedikit. Nilai Rb tersebut selain dapat membedakan sifat-sifat dari kedua litologi, juga dapat menunjukkan pengaruh struktur yang lebih berkembang pada daerah Tmbl danTmbp.