Tinjauan Yuridis Terhadap Aset Terlantar (Unclaimed Asset) Perusahaan Yang Telah Delisting Dalam Rekening PT KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) Ditinjau Dari Hukum Pasar Modal Indonesia
Daftar Isi:
- TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASET TERLANTAR (UNCLAIMED ASSET) PERUSAHAAN YANG TELAH DELISTING DALAM REKENING PT KSEI (KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA) DITINJAU DARI HUKUM PASAR MODAL INDONESIA ABSTRAK Luthfia Fathona 110110110575 Aset Terlantar merupakan aset berupa Efek atau dana milik Nasabah Pemegang Rekening KSEI yakni Investor, yang tidak diakui oleh Emiten yang sudah delisting dan tidak ada pihak yang mewakili Emiten. Kondisi ini terjadi karena Eminet atau Penerbit Efek tidak memberikan informasi mengenai status dan perubahan identitas perusahaannya, seperti alamat, pengurus, maupun identitas lainnya. Hal ini membuat KSEI terhambat dalam melakukan kegiatan administrasi Efek yang dititpkan ke KSEI oleh Emiten atau Penerbit Efek tersebut, kemudian hal ini juga berdampak bagi Investor yang harus dilindungi kepentingannya sebagai Pemegang Efek. Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh kemudian dianalisa berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait dengan Hukum Pasar Modal di Indonesia, literature serta bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk memper oleh data primer melalui wawancara dan sela jutnya data dianalisis secara yuridis kualitatif. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil: Pertama, KSEI tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk melakukan penguru san, dikarenakan tidak adanya aturan yang memberikan peluang untuk KSEI agar dapat mengalihkan atau menyelesaikan transaksi atas aset terlantar. Tanggung jawab untuk melakukan penyelesaian transaksi aset terlantar adalah Otoritas Jasa Keuangan selaku pihak yang mewakili negara. Kedua, tindakan yang dapat dilakukan KSEI untuk mencegah agar tidak terjadi aset terlantar (unclaimed asset) adalah dengan menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah atau Know Your Customer, prinsip ini sangat penting untuk diterapkan karena untuk mewujudkan, dan menciptakan iklim Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien. LEGAL REVIEW OF CORPORATE’S UNCLAIMED ASSETS THAT HAD BEEN DELISTING AT PT KSEI’S (INDONESIAN CENTRAL SECURITIES DEPOSITORY) ACCOUNT WAS REVIEWED BY LAW OF INDONESIAN CAPITAL MARKET ABSTRACT Luthfia Fathona 110110110575 Unclaimed Asset is an asset which is of securities of funds ownered by customers of Account Holder in KSEI namely Investor, which is not claimed by Issuer delisting and has no opponent that represent Issuer. This condition occurred because the issuer or securities publisher doesn’t give information status change of its company identity. This case make an obstacle for KSEI in running security administration activity which commended to KSEI by the issuer or securities publisher, than this case impacts to Investors that have to be protected their interst as security holders. The thesis study is based on the normative juridicial approach and descriptive analytical method, which focuses in solving problems based on the data obtained which then will be analyzed by relevant provisions related on the Capital Market Law in Indonesia, literature and other materials related to the research and field research to obtain primary data through interviews and the data will be analyzed by qualitative juridical. Based on the research above, the result are: First, KSEI has no responsibility to do management, because of nonexistent rules, which gave a chance for KSEI in order to be able distract or complete the transaction of unclaimed assets and beside that responsibility of completing unclaimed asset transaction is controlled by Otoritas Jasa Keuangan which side that represent government. Second, KSEI suppose to run some action to prevent unclaimed asset, such implementation of Know Your Customer principle. This principle notable to be applied for realizing and creating an organized, fair, and efience capital market wheather.