Daftar Isi:
  • Hampir sebagian besar orang yang menderita penyakit jantung mengalami kecemasan, padahal kecemasan pada pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) dapat memperburuk keadaan jantung, dan hal ini dapat menyebabkan angina. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecemasan dengan frekuensi angina pada pasien SKA di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang.. Data dikumpulkan dari 100 orang subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling karena jumlah populasi tidak diketahui. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan rentang nilai validitas 0,509 – 0,922 dan nilai reliabilitas 0,944 serta kuesioner Angina Frequency dengan rentang nilai validitas 0,784 – 0,919 dan nilai reliabilitas 0,602. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi untuk analisis univariat dan uji parametrik Spearman Rank untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah dari responden mengalami kecemasan dan angina berulang. Hasil perhitungan p-value sebesar 0,00 yang lebih kecil dari α (0,05) maka terdapat hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan frekuensi angina. Simpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat kecemasan maka frekuensi angina semakin berat. Oleh karena itu dapat dipertimbangkan untuk pemberian manajemen cemas kepada klien di poliklinik jantung.