Hubungan Kesejahteraan Spiritual Dengan Kualitas Hidup Pasien Sindrom Koroner Akut di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Daftar Isi:
- Masalah yang dialami oleh pasien sindrom koroner akut tidak hanya meliputi aspek fisik saja, tapi aspek psikologis, sosial, dan spiritual. Faktanya di lapangan, hanya aspek fisik, psikologi, dan sosial yang mendapat intervensi. Aspek spiritual jarang digali oleh petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien SKA di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi tidak diketahui, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling didapatkan sampel sebanyak 100 orang. Instrumen yang digunakan adalah Spirituality Index of Well-Being dengan rentang nilai validitas 0,569-0,773 dan nilai reliabilitas 0,767 untuk mengukur kesejahteraan spiritual dan Seattle Angina Questionnaire dengan rentang nilai validitas 0,477-0,577 dan nilai reliabilitas 0,866 untuk mengukur kualitas hidup. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk analisis univariat dan uji spearman-rank untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukan 59 responden mempunyai kesejahteraan spiritual yang rendah (59%) dan 52 responden mempunyai kualitas hidup yang rendah (52%). Analisis korelasi menunjukan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup (r= 0,329 dan p value= 0,01). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup yang bersifat positif dan mempunyai keterikatan yang lemah namun signifikan. Aspek spiritual harus digali lebih dalam lagi oleh petugas kesehatan, sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual karena jika kesejahteraan spiritual tidak tercapai maka derajat kualitas hidup yang paling tinggi tidak dapat tercapai.