Hubungan Antara Penerapan Good Dairy Farming Practice dengan Tingkat Pendapatan Peternak Pada Peternakan Sapi Perah Rakyat (Suatu Kasus di Wilayah Kerja KPBS Pangalengan)
Daftar Isi:
- Usaha peternakan sapi perah di Indonesia saat ini didominasi oleh peternak rakyat yang kemampuan produksi dan tingkat pendapatannya masih relatif rendah serta manajemen pemeliharaan yang dilaksanakan juga masih bersifat tradisional. Tuntutan dan kepedulian konsumen terhadap mutu dan keamanan susu mendorong adanya sebuah standarisasi tatalaksana peternakan sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan Good Dairy Farming Practice (GDFP) dengan tingkat pendapatan peternak. Penerapan GDFP dianalisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), perhitungan pendapatan dihitung menggunakan metode Income Over Feed Cost (IOFC), dan analisis hubungan menggunakan korelasi rank Spearman. Hasil analisis AHP menunjukan urutan prioritas penerapan GDFP oleh peternak yaitu secara berurutan reproduksi, higien pemerahan, kesehatan ternak, nutrisi (pakan dan air), kesejahteraan ternak, lingkungan, dan manajemen sosial ekonomi. Pendapatan peternak berdasarkan IOFC pada skala usaha I sebesar Rp. 845.537/bulan, pada skala usaha II sebesar Rp. 1.391.134/bulan, dan pada skala usaha III sebesar Rp. 3.593.959/bulan. Hasil analisis korelasi Spearman dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan nyata (P<0,05) antara penerapan GDFP dan pendapatan peternak dengan koefisien korelasi sebesar 0,51 artinya hubungan cukup berarti.