KOMUNIKASI NONVERBAL PADA ANAK TUNARUNGU YANG MENYANDANG AUTISME
Daftar Isi:
- Agung Nurcahyo, KIC053161, 2012. “Komunikasi Nonverbal Pada Anak Tunarungu Yang Menyandang Autisme”. studi kasus tentang komunikasi nonverbal yang dilakukan pada penyandang tunarungu dan autisme di SLBN Cicendo Bandung. Pembimbing utama, Dr. Hj. Jenny Ratna Suminar., M.Si. Pembimbing pendamping, Pramono Benyamin, S.Sos., M.I.Kom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku anak tunarungu yang menyandang autisme dan komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh anak tuna rungu yang menyandang autisme di SLBN Cicendo Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus dengan teknik pengambilan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Wawancara dilakukan peneliti selama melakukan observasi di SLBN Cicendo Bandung. Sementara studi pustaka dilakukan penulis dengan mengunjungi perpustakaan dan membaca beberapa buku referensi. Kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain: pada anak tunarungu yang menyandang autism perilaku yang ditunjukkan selama di sekolah sangat berbeda dengan anak-anak lainnya, hal ini menyebabkan dia memiliki sedikit teman. Walaupun begitu anak tunarungu yang menyandang autisme memiliki ketertarikan tersendiri kepada rangsangan visual, sehingga mereka belajar dengan cepat ketika rangsangan berupa visual diberikan. Selain perilaku yang berbeda dengan yang lain, komunikasi nonverbal yang ditunjukkan memiliki variasi yang tidak terlalu banyak, tetapi selalu berulang di dalam kesehariannya. Seperti tersenyum dan berteriak akan sering kita temukan ketika berinteraksi dengannya, sentuhan pun menjadi pilihannya untuk berinteraksi dengan orang lain. Saran yang diberikan penulis antara lain: sebaiknya guru menjelaskan kepada teman-teman anak tunarungu yang menyandang autisme tentang keadaan anak tersebut, sehingga tidak ada kesalah pahaman ketika mereka mencoba untuk berinteraksi dengannya. Selain itu juga sebaiknya pelajaran yang diberikan kepada anak tunarungu yang menyandang autisme memiliki gambar ataupun visualisasi yang menarik, pelajaran yang menggunakan gambar dan visualisasi yang menarik dapat dengan cepat dipelajari olehnya.