HUBUNGAN ANTARA SAJIAN INFORMASI SEMINAR PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DENGAN SIKAP PESERTA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI
Daftar Isi:
- ABSTRAK Livia Ramadhanti, 210110100048, Ilmu Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, judul penelitian ini adalah hubungan antara sajian informasi Seminar “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja” dengan sikap peserta terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. Yanti Setianti, M.Si sebagai pembimbing utama dan sebagai pembimbing pendamping Lilis Puspitasari, S.Sos., M.I.Kom Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara sajian informasi Seminar “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja” dengan sikap peserta terahdap kesehatan reproduksi. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian sarjana Program S1 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teori yang digunakan adalah Teori Integrasi Informasi (Information Integration Theory) yang dikemukakan oleh Fishbein. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Sampel dari penelitian ini adalah 75 orang dari 300 peserta yang mengikuti Seminar “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja” PT Krakatau Medika yang dilaksanakan pada 20 April 2014 di Kota Cilegon yang diambil dengan cara teknik sampling strata proporsional. Pengumpulan data, penulis melakukan penyebaran angket, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara sajian informasi Seminar “Pentingnya Menjadi Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja” dengan sikap peserta terhadap kesehatan reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara sajian informasi seminar “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja” dengan sikap peserta terhadap kesehatan reproduksi. Hubungan yang paling kuat antara valensi informasi (X1) dengan komponen konasi (Y3) sedangkan hubungan yang rendah pada variable bobot informasi (X2) dengan komponen afeksi (Y2). Peneliti menyarankan agar pemilihan bahasa dalam penyampaian materi lebih memperhatikan latar belakang pendidikan peserta, mengurangi penggunaan bahasa asing dan istilah kedokteran, selain itu agar tidak hanya menserttakan salah satu unsur agama saja sehingga peserta yang menganut agama lain menjadi meragukan kebenaran informasi serta agar lebih mempertimbangkan sajian informasi yang deduktif atau sistematik sehingga peserta dapat memahami informasi secara menyeluruh. Hal tersebut dapat mempengaruhi kognisi, afeksi, dan konasi peserta terhadap informasi yang telah disampaikan, sehingga nantinya tujuan utama dari program seminar yaitu peka terhadap kesehatan reproduksinya serta melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi di Rumah Sakit apabila terdapat gejala-gejala penyakit selain itu dengan menjauhi pergaulan bebas, seks bebas, merawat kebersihan alat reproduksinya dan mengerti mengenai dampak psikologis yang akan dialami apabila mengabaikan kesehatan reproduksi serta peserta dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya dari segi norma agama.