TOKSISITAS KRONIS EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia Sappan) PADA PROFIL ERITROSIT TIKUS (Rattus Norvegicus) JANTAN DAN BETINA
Main Author: | Husaeni, Amalia Nurul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13287 |
Daftar Isi:
- Uji toksisitas kronis merupakan uji yang digunakan untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji secara berulang hingga seluruh umur hewan. Tumbuhan Secang (Caessalpinia sappan L.) memiliki kadungan Brazilin dan Quercetin yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan stuktur mebran sel. Penelitian mengenai toksisitas kronis ekstrak kayu secang (EKS) dilakukan selama 12 bulan. Parameter profil eritrosit Tikus yang diamati terdiri dari jumlah hemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (RBC), nilai hematokrit (HCT), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian EKS terhadap profil eritrosit Tikus jantan dan betina. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah variasi dosis pemberian EKS, dosis yang digunakan adalah 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, 400 mg/kg BB serta 600 mg/kg BB. Faktor ke dua adalah jenis kelamin Tikus yang berbeda. Hasil dianalisis menggunakan Two way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang didapatkan pemberian EKS tidak menimbulkan efek toksik terhadap nilai profil eritrosit tikus jantan dan betina. Namun, jenis kelamin jantan dan betina menimbulkan respon yang berbeda pada nilai profil eritrosit yaitu MCV dan MCH. Nilai MCV tikus jantan lebih rendah dibanding tikus betina pada pemberian EKS 100 mg/kg BB, nilai RBC tikus jantan lebih tinggi dibandingkan tikus betina pada pemberian EKS dosis 200 mg/kg BB, serta nilai MCHC tikus jantan lebih rendah dibandingkan tikus betina pada pemberian EKS dosis 600 mg/kg BB.