STUDI ETNOEKOLOGI SUMBER AIR PADA MASYARAKAT DUSUN SINDANG, DESA RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT
Main Author: | Ilmi, Fikri |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13275 |
Daftar Isi:
- Air merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di bumi. Interaksi manusia dengan alam dalam memanfaatkan dan mengelola sumber air dapat dipengaruhi oleh pengetahuan lokal yang dimiliki. Pengetahuan lokal pada masyarakat seiring perkembangan zaman mengalami perubahan. Hal tersebut diakibatkan oleh berubahnya persepsi manusia terhadap ekosistem. Maka perlu adanya kajian mengenai hubungan antara masyarakat dengan sumber air di Dusun Sindang, Desa Rancakalong. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur atau deep interview dan observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data kuantitatif yaitu wawancara terstruktur dengan para responden yang dipilih secara acak menggunakan lembar kuisioner. Uji kualitas sumber air dilakukan dengan mengukur parameter kualitas air yang meliputi parameter fisik, parameter biologi dan parameter kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis sumber air yang digunakan masyarakat Dusun Sindang, Desa Rancakalong adalah mata air, air hujan dan air sungai. Sumber air yang digunakan oleh masyarakat Dusun Sindang, Desa Rancakalong mengalami perubahan dalam penggunaannya. Perubahan penggunaan sumber air yang paling mencolok adalah air sungai tidak lagi digunakan untuk keperluan domestik, mata air juga tidak lagi digunakan untuk keperluan non-domestik. sebagai sumber air utama, menjadi menggunakan air dari mata air. Mata air merupakan sumber air yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Dusun Sindang, Desa Rancakalong untuk keperluan domestik. Sementara itu, untuk keperluan non-domestik masyarakat menggunakan air hujan dan air sungai. Masyarakat menganggap mata air sebagai sumber air dengan kualitas terbaik, sedangkan air sungai dianggap memiliki kualitas yang kurang baik. Hal ini sesuai dengan uji laboratorium yang menunjukan bahwa mata air memiliki kualitas paling baik dibandingkan dengan air sungai. Dalam memperbaiki kualitas air, masyarakat memiliki beberapa cara yaitu melakukan filtrasi, memanaskan air, serta melakukan pertanian organik.