Uji Toksisitas Kronis Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Struktur dan Fungsi Hati Tikus Rattus norvegicus Jantan dan Betina

Main Author: Puspita, Nadila Salnabilla
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13264
Daftar Isi:
  • Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) adalah tumbuhan obat yang memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, hepatoprotektif, dan sebagai agen pengkelat besi. Berdasarkan potensinya sebagai obat, maka uji toksisitas kronis penting dilakukan untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak kayu secang terhadap struktur dan fungsi hati tikus. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan hewan uji tikus Rattus norvegicus jantan dan betina dengan 6 taraf perlakuan. Perlakuan meliputi kontrol negatif dan pemberian ekstrak kayu secang dengan variasi dosis 100, 200, 300, 400 dan 600 mg/kg BB. Data penelitian dibandingkan terhadap kelompok kontrol negatif menggunakan two way ANOVA dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Pemberian ekstrak kayu secang dosis 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB tidak memberikan efek toksik terhadap berat relatif organ, histopatologis hati meliputi persentase sel hepatosit normal, persentase nekrosis sel hepatosit, lebar sinusoid, luas vena sentralis, dan luas fibrosis. Pemberian ekstrak kayu secang dosis 100 mg/kg BB hingga 600 mg/kg BB tidak memberikan efek toksik terhadap fungsi hati yang meliputi kadar ALP, GGT, dan ALT. Namun pemberian ekstrak kayu secang memberikan pengaruh terhadap kadar AST yang terjadi karena faktor usia, jenis kelamin, faktor genetik, dan nutrisi. Pemberian ekstrak kayu secang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tikus jantan dan betina. Perbedaan ditemukan pada parameter struktur meliputi persentase sel hepatosit normal, persentase nekrosis sel hepatosit, lebar sinusoid, dan luas vena sentralis.