Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan penilaian ekonomi mangrove di Bojongsalawe kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian dapat digunakan bagi masyarakat lokal dan juga untuk pengambil kebijakan (Pemerintah), dalam menentukan arah kebijakan pengelolaan mangrove sehingga memberikan manfaat yang maksimal. Penelitian ini dilakukan Desember - Juni 2014. Metode yang digunakan berdasarkan purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Kriteria responden adalah responden berprofesi sebagai nelayan dan non nelayan yang ada dilokasi penelitian. Responden sebanyak 84 orang dari 655 KK yang berjumlah 2.041 orang yang tersebar di RW 04 sebanyak 224 KK, RW 05 sebanyak 312 KK dan RW 06 sebanyak 119 KK. Hasil penelitian menunjukan jumlah, volume kayu mangrove sebesar 3,7 m3 per ha. Nilai pasar dari kayu bakar mangrove Rp 27.588.000 per tahun, daun dan buah mangrove Rp 47.712.000 per tahun, tangkapan ikan senilai Rp 9.400.342.000 per tahun dan tangkapan udang Rp 23.705.542.000 per tahun. Jadi nilai manfaat secara langsung setelah dikurangi biaya pengeluaran Rp 14.712.768.000 per tahun. Hasil perhitungan nilai non pasar mangrove, WTP yang didapat sebesar Rp 10.000 per KK per tahun berdasarkan hasil survey. Nilai membayar ini, menurut persepsi responden dibayarkan melalui balai desa Karangjaladri. Sebagai pembayaran biaya pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan mangrove. Total WTP dari masyarakat Bojongsalawe Rp 327.500.000 per tahun. Faktor yang berpengaruh terhadap WTP adalah X1: profesi, X4: pendidikan dan X5: penghasilan. Pengelolaan mangrove di Bojongsalawe berbasiskan masyarakat lokal sebaiknya dapat dilakukan melalui partisipasi masyarakat di sekitar hutan mangrove, partisipasi tersebut dapat secara individual maupun kelompok. pengelolaan mangrove yang dapat dilakukan di Bojongsalawe seperti pelatihan pemanfaatan mangrove non kayu dan pembuatan kawasan mangrove menjadi tempat wisata.