Daftar Isi:
  • Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan sel bahan bakar yang mengkonversi reaksi kimia menjadi energy listrik melalui aktivitas katalitik mikroorganisme. Teknologi ini juga digunakan untuk penanganan air limbah dan juga sedimen tercemar. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April hingga Mei 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknologi MFC terhadap degradasi hidrokarbon pada sedimen tercemar dan mengetahui sejauh mana potensi energi yang dihasilkan. Sampel sedimen yang digunakan berasal dari pesisir Pantai Balongan Kabupaten Indramayu. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan kontrol, single-chamber MFC dan dual-chamber MFC. Penelitian dilalukan selama 20 hari dengan interval pengamatan 0, 4, 8, 16, 24, 48 hingga 480 jam. Parameter yang diamati meliputi komponen listrik yaitu tegangan, current density dan power density serta total petroleum hidrokarbon (TPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan TPH setelah 20 hari penelitian mengalami penurunan sebesar 10.26%, 46.15% dan 25.64% masing-masing untuk perlakuan kontrol, single-chamber MFC dan dual-chamber MFC. Rata –rata energi listrik yang dihasilkan untuk perlakuan single-chamber MFC adalah 184.36 mV, 179.59 mA/m2 dan 50.57 W/m2 dan sebesar 57.58 mV, 62.51 mA/m2 dan 5.76 W/m2 untuk perlakuan dual-chamber MFC. Berdasarkan analisis sidik ragam pada taraf 5% dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi MFC berpengaruh nyata terhadap penurunan TPH dalam sedimen tercemar. Potensi energi listrik yang dihasilkan lebih tinggi pada perlakuan single-chamber MFC.