STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN KERAJINAN DI DUSUN CIBEURIH DESA NAGARAWANGI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT

Main Author: Fitriani, Fitri
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13236
Daftar Isi:
  • Etnobotani merupakan kajian pengetahuan penduduk tentang botani secara lekat budaya. Pengrajin Dusun Cibeurih, secara turun-temurun masih memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di lingkungannya untuk bahan kerajinan namun dewasa ini bahan dasar untuk membuat kerajinan semakin berkurang, sehingga pengetahuan penduduk tentang kerajinan dari tumbuh-tumbuhan juga mengalami erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengetahuan penduduk mengenai macammacam kerajinan dari tumbuh-tumbuhan, bahan dasar, asal bahan atau sumber bahan, proses pengelolaan serta pemanfaatan produk kerajinan menurut pengrajin yang ada di Dusun Cibeurih Desa Nagarawangi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara semistuktur, wawancara terstuktur, eksplorasi, observasi langsung, dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Dusun Cibeurih membuat 3 jenis kerajinan mebel seperti kursi, lemari, kerangka kursi dan 9 jenis kerajinan anyaman (aseupan, ayakan, boboko, dingkul, hihid, jodang, nyiru, dan tampir) dengan menggunakan bahan dasar 7 spesies Paraserianthes falcataria (L.) I.C Nielsen, Swietenia mahagoni Stokes, Maesopsis eminii Engl, Toona sinensis Juss., Hibiscus macrophyllus Roxb., Gigantochloa apus Schult, Schizostachyun irate Stued. Asal bahan mebel 14 % berasal kebun sendiri sendiri beli dari kebun tetangga 15 % atau beli dari luar daerah 81 % untuk kerajinan mebel atau mengambil dari hutan. Pengolahan kerajinan mebel dilakukan dengan cara dipotong, dijemur, dihaluskan, dipola, dibentuk. Pengolahan kerajinan anyaman biasanya di raut, dijemur dan dianyam. Pemanfaatan produk kerajinan mebel secara umum biasanya dijual 80% dan 20% untuk dijual & di gunakan untuk keperluan sehari-hari.