Uji Efektivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Jengkol (Archidendron pauciflorum (Benth.) I.C. Nielsen) Pada Struktur Epididimis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Jantan Wistar Yang D

Main Author: Wulandari, Sri
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13227
Daftar Isi:
  • Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan menurunnya hormon testosteron sehingga mengakibatkan kerusakan pada struktur epididimis. Masyarakat Desa Karangwangi, Kab. Cianjur Jawa Barat telah menggunakan kulit buah jengkol sebagai obat DM. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis efektif dari ekstrak etanol kulit buah jengkol yang dapat memperbaiki struktur histologis epididimis tikus jantan yang diinduksi streptozotocin. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Induksi diabetes dilakukan secara intravena dengan menggunakan streptozotocin dosis 60 mg/Kg BB pada hewan uji kecuali kelompok KN. Perlakuan yang diberikan adalah KN (Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 0,05%), Kontrol positif (KP) (STZ+CMC 0,05%), P1 (EEKBJ 385 mg/kg BB), P2 (EEKBJ 770 mg/kg BB), dan Pb (Glibenklamid 10 mg/kg BB) selama 54 hari berturut-turut secara gavage. Pada hari ke 55 seluruh hewan uji didislokasi leher kemudian organ epididimis diisolasi dan dibuat sayatan histologinya. Parameter yang diamati adalah diameter tubulus, diameter lumen, ketebalan epitelium, tinggi stereocillia dan jumlah sel prinsipal pada epitelium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur histologis epididimis tikus kelompok perlakuan P2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan Kontrol Negatif (KN) dan berbeda nyata dengan perlakuan Kontrol Positif (KP). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jengkol dengan dosis 770 mg/kg BB merupakan dosis yang efektif dalam memperbaiki kerusakan pada histologis epididimis tikus jantan yang diinduksi streptozotocin.