Pemanfaatan Ekologi dan Sosial Budaya Bambu pada Masyarakat Desa Nagarawangi Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

Main Author: Rahmah, Laela
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13193
Daftar Isi:
  • Bambu berperan penting dalam kehidupan masyarakat Sunda. Salahsatunya adalah masyarakat Desa Nagarawangi. Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan variasi bambu, manfaat ekologi dan sosial budaya bambu, serta upaya pengelolaan dan konservasi berdasarkan pengetahuan lokal. Penelitian dilakukan menggunakan metode campuran, berupa gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara semi-struktur, wawancara terstruktur, ekplorasi, observasi langsung, dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh jenis dan variasi bambu yaitu Awi tali (Gigantochloa apus), Awi surat (Gigantochloa verticillata), Awi bitung (Dendrocalamus asper), Awi ater/temen (Gigantochloa atter), Awi tamiang (Schizostachyum iraten), Haur hejo (Bambusa vulgaris var. vulgaris), dan Haur koneng (Bambusa vulgaris var. striata). Bambu dengan nilai SDR tertinggi adalah Awi tali (54,8%), sedangkan nilai SDR terendah adalah awi ater/temen (2,9%). Manfaat bambu secara ekologi diantaranya sebagai penyejuk udara (ngiyuhan), penahan angin, penyimpan air di tanah (seserep), penahan erosi (ngarucuk), habitat satwa, dan indikator pergantian musim. Manfaat bambu dalam sosial budaya diantaranya digunakan untuk upacara adat, alat pertanian tradisional, permainan tradisional, peribahasa (babasan/paribasa), dan lainnya. Upaya pengelolaan bambu dilakukan menjadi tahap persiapan, penanaman, perawatan, dan pemanenan. Upaya konservasi dilakukan dengan tetap memanfaatkan dan menanam bambu secara bijak dengan tidak dialihfungsikan menjadi peruntukan tataguna lahan lain.