Uji Toksisitas Sub Akut Kombinasi Sari Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dan Buah Belimbing Wuluh Terhadap Histopatologis Hepar Tikus (Rattus norvegicus, Berkenhout, 1769) Wistar Jantan
Main Author: | Prastiwi, Elsha |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/13061 |
Daftar Isi:
- Uji toksisitas merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengamati aktivitas suatu senyawa kimia dan mendeteksi efek toksik yang ditimbulkan terhadap makhluk hidup dan fisiologis tubuh. Uji toksisitas subakut adalah salah satu uji toksisitas untuk mengetahui efek toksik jangka pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi sari temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap histopatologis hepar tikus (Rattus norvegicus)Wistar jantan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan sebagai berikut, KN(kontrol negatif): akuades; KP(kontrol positif): Herbadrink 16 g/kgBB; dan kombinasi sari (TBW) diantaranya TBW1: 20 g/kgBB); TBW2: 15 g/kgBB); TBW3: 10 g/kgBB), TBW4: 5 g/kgBB. Perlakuan diberikan secara oral selama 28 hari. . Parameter yang diamati adalah berat relatif hepar tikus serta sediaan histologis berupa jumlah sel-sel yang mengalami degenerasi dan nekrosis Hasil penelitian menunjukan bahwa TBW1, TBW2, TBW3, dan TBW4 tidak berbeda nyata dengan KN terhadap sel degenerasi maupun sel nekrosis. Namun seluruh dosis kombinasi dan KN berbeda nyata dengan KP. Simpulan dari penelitian ini bahwa sari rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) yang digunakan tidak memiliki efek toksik secara subakut terhadap histopatologis hepar tikus (Rattus norvegicus Berkenhout) Wistar jantan.