MORFOTEKTONIK DAERAH CIKEMBAR DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIKEMBAR, KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT
Daftar Isi:
- SARI Daerah penelitian secara secara geografis terletak antara 106° 46’ 15.4128’’ BT - 106° 51’ 41.5368’’ BT dan 06° 51’ 38.5236” LS - 06° 57’ 2.2788” LS. Secara administratif termasuk ke dalam daerah Cikembar dan Sekitarnya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Luas daerah penelitian kurang lebih 100 km2 dan termasuk ke dalam lembar peta Bakosurtanal No.1209-121, 1209-123. Terdapat 5(lima) pola pengaliran pada daerah penelitian yaitu pola pengaliran Sub paralel, Paralel, Rektangular, Sub trelis, dan Dendritik. Sub Das daerah penelitian di bagi dua , yaitu Sub Das Blok A (Barat daya) dan Sub Das blok B (Timur laut), Nilai rasio cabang sungai (Rb) DAS Cikembar blok A dan blok B secara umum memiliki nilai Rb kurang dari 3 yang menunjukkan DAS Cikembar telah mengalami deformasi akibat pengaruh tektonik. Berdasarkan uji statistik, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai rasio cabang sungai (Rb) antara sub DAS Cikembar blok A dan sub DAS Cikembar blok B. Kerapatan pengaliran (Dd) DAS Cikembar blok A dan blok B secara umum termasuk dalam klasifikasi sedang yang menunjukkan alur sungai melewati batuan dengan resistensi menengah. Hal tersebut terbukti dari litologi penyusunnya rata-rata berupa batuan sedimen dan vulkanik. Nilai Dd blok A lebih besar daripada blok B, hal ini menunjukan bahwa deformasi pada blok A lebih kuat daripada blok B akibat pergerakan Sesar Walat. Berdasarkan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai kerapatan pengaliran (Dd) antara sub DAS Cikembar blok A dan sub DAS Cikembar blok B. Nilai indeks sinusitas muka gunung (Smf) DAS Cikembar berkisar antara 1,3 – 2,9 yang berarti bahwa daerah penelitian dipengaruhi oleh proses tektonik. Berdasarkan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa dalam taraf nyata tidak terdapat perbedaan karakteristik sinusitas muka gunung (Smf) antara blok A maupun blok B. Karakterisitk morfotektonik daerah penelitian diketahui melalui perhitungan rasio cabang sungai (Rb), nilai kerapatan pengaliran (Dd), dan sinusitas muka gunung (Smf). Dari parameter-parameter tersebut disimpulkan bahwa daerah penelitian dipengaruhi oleh proses tektonik. Dengan proses deformasi pada blok A DAS Cikembar lebih kuat daripada blok B DAS Cikembar. Pergerakan Sesar Naik Walat memengaruhi pembentukan sub DAS Cikembar pada daerah penelitian. Hal tersebut dibuktikan dari hasil perhitungan nilai rasio cabang sungai, kerapatan pengaliran, dan sinusitas muka gunung sub DAS. Blok A relatif lebih aktif dan mengalami deformasi lebih kuat dibandingkan bagian Timur Laut yang merupakan blok B, maka blok A lebih hancur dibandingkan blok B, karena litologi penyusun blok A memiliki ketahanan batuan yang lebih rentan bila dipengaruhi gaya tektonik dibandingkan blok B.