TAMAN KOTA SEBAGAI PENGATUR IKLIM MIKRO PADA LANSKAP PERKOTAAN (Studi kasus Taman Gasibu, Taman Lalu Lintas, Taman Monumen Perjuangan, dan Taman Balai Kota Kota Bandung)
Main Author: | Nur, Muthi Fatihah |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12962 |
Daftar Isi:
- Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang menjadi elemen pendukung untuk menciptakan kota yang sehat dan hijau. Fungsi ekologis sebagai fungsi utama dari keberadaan sebuah ruang terbuka hijau menjadikan isu ini penting untuk diamati. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fungsi ekologis taman sebagai pengatur iklim mikro di taman-taman Kota Bandung. Metode dilakukan dengan survey lapangan dan studi intensif dilakukan mengamati tiga variabel, yaitu struktur fisik dari taman, struktur vegetasi taman, dan iklim mikro. Taman Monumen Perjuangan memiliki suhu rata-rata tertinggi pada siang hari yaitu 44,6℃ , evaporasi rata-rata yang tinggi yaitu 94 ml, kelembaban rata-rata yang terrendah yaitu 42,7%, dan intensitas cahaya rata-rata terbesar pada 111,91 lx pada pagi hari, 678,91 lx pada siang hari, dan 68,91lx pada sore hari. Taman lalu lintas dengan kerapatan 3,03 individu / 1 Ha dan penutupan tajuk yang terbesar yaitu 48,41 %. Taman ini memiliki suhu terrendah yaitu 24,3℃, kelembaban tertinggi yaitu 80% , evaporasi rata-rata 76 ml, dan intensitas cahaya rata-rata terendah yaitu 104,16 lx pada pagi hari, 377,66 lx pada siang hari, dan 90,33 lx pada sore hari.Uji korelasi dilakukan dengan menggunkan korelasi pearson. Faktor dari struktur vegetasi yang mempengaruhi iklim mikro adalah kerapatan dan penutupan tajuk dengan nilai korelasi mendekati angka 1 atau -1. Faktor dari struktur fisik taman yang memberikan pengaruh terhadap iklim mikro adalah luas, bentuk, aksesibiltas terhadap jalan raya dan daerah terbangun dengan nilai korelasi mendekari angka 1 atau -1.