POTENSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH JENGKOL (Archidendron pauciflorum (Benth.)I.C.Nielsen) SEBAGAI HERBAL ANTIDIABETES PADA TIKUS (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) WISTAR BETINA YANG DIINDUKSI STZ

Main Author: Ariani, Pievy Putri
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12860
Daftar Isi:
  • Pengobatan penyakit secara tradisional menggunakan berbagai tumbuhan herbal merupakan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Indonesia. Salah satu obat alternatif yang dikenal masyarakat lokal Indonesia adalah kulit buah jengkol (Archidendron pauciflorum) yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit buah jengkol terhadap kadar glukosa darah puasa dan struktur kelenjar pankreas tikus yang diinduksi streptozotocin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Induksi diabetes dilakukan dengan streptozotocin dosis 60 mg/kg bb pada seluruh hewan uji kecuali pada Kontrol Negatif (KN). Setelah 72 jam, hewan dengan KGD >220 mg/dl dibagi menjadi lima kelompok. Perlakuan yang diberikan adalah KN (larutan CMC 0,5%), Kontrol Positif (larutan CMC 0,5%), G (Glibenklamid), Perlakuan 1, Perlakuan 2, Perlakuan 3 (ekstrak etanol kulit buah jengkol 385; 770; 1540 mg/kg bb). Perlakuan diberikan secara oral selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Langerhans pada semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Perlakuan ekstrak etanol kulit buah jengkol berpotensi sebagai antidiabetes dengan menurunkan nilai KGD puasa dan memperbaiki struktur histologis pankreas tikus. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah jengkol dosis 1540 mg/kg bb merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki nilai KGD puasa, derajat insulitis dan rerata diameter Langerhans.