Uji Reversibilitas Spermatogenesis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Wistar Jantan Pascapemberian Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.)
Main Author: | Rochman, Indra Abdul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12845 |
Daftar Isi:
- Reversibel adalah salah satu syarat penting suatu bahan obat antifertilitas selain aman, tidak menimbulkan efek samping, dan tidak mengganggu kesehatan. Belimbing wuluh (A. bilimbi) diketahui berpotensi sebagai zat antifertilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu reversibilitas spermatogenesis tikus Wistar jantan yang optimal pascapemberian ekstrak etanol buah Belimbing wuluh. Metode penelitian ini adalah eksperimental di laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Hewan uji kontrol (K), hanya diberi pelarut yaitu CMC 0,5% peroral selama 14 hari. Untuk hewan uji yang diberi perlakuan (P), diberikan ekstrak etanol buah Belimbing wuluh dengan dosis sebesar 1140 mg/ kg bb selama 14 hari. Pada perlakuan P1, pemberian ekstrak dihentikan selama 0 hari, sedangkan pada perlakuan P2, P3, P4, P5, P6, P7, dan P8 secara berturut-turut dihentikan selama 7, 14, 21, 28, 35, 42, dan 49 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA (Analisis Variansi) dengan taraf kepercayaan 95% dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol buah Belimbing wuluh memiliki efek reversibel terhadap spermatogenesis. Waktu 28 hari merupakan waktu optimal dalam proses reversibilitas spermatogenesis tikus Wistar jantan.