Daftar Isi:
  • Proses penambangan terbuka, khususnya penambangan batubara, perlu dilakukan kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan lapisan penutup atau overburden. Untuk itu diperlukan suatu area untuk menimbun material buangan dari overburden tersebut. Area ini disebut disposal atau dumping area. Dalam menentukan suatu area menjadi lokasi disposal area, perlu adanya analisis daya dukung tanah. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat yaitu: (1) tahap persiapan yang berupa penyusunan proposal skripsi dan program kerja berdasarkan hasil studi literatur, (2) tahap pengumpulan data yang terdiri dari penelitian lapangan (berupa pemetaan sebaran tanah, pengambilan sampel tanah tak terganggu, serta pengambilan data SPT dari hasil pemboran di lima titik pemboran yakni GTD01, GTD02, GTD03, GTD04, dan GTD05) dan penelitian di laboratorium untuk mendapatkan informasi nilai sudut geser dalam, kohesi, dan berat isi, (3) tahap pengolahan dan analisis data, baik berupa data sekunder, data lapangan, dan data laboratorium, dan (4) tahap penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi daerah penelitian umumnya berupa pedataran rendah dengan gradien kemiringan lereng berkisar antara 1o – 4o dan elevasi 42-67 m dpl. Berdasarkan klasifikasi USCS, tanah di daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan, yaitu: Satuan Tanah Pasir Gradasi Buruk hingga Baik (SP-SW), Satuan Tanah Lempung Plastisitas Tinggi (CH), dan Satuan Tanah Lanau Plastisitas Rendah (ML). Nilai daya dukung tanah pada setiap titik berbeda-beda. Pada sisi Barat pit, daya dukung yang mampu menahan timbunan sampai setinggi 22 meter berada pada pengupasan tanah hingga kedalaman 5 meter di titik GTD02. Pada sisi Timur pit, daya dukung yang mampu menahan timbunan sampai setinggi 41 meter berada pada pengupasan tanah hingga kedalaman 3 meter di titik GTD04.