Daftar Isi:
  • S A R I Daerah penelitian secara administrasif termasuk ke dalam Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat antara 1070 54’ 31,716’’ BT - 1070 59’ 57,6636’’ BT dan 60 36’ 30,51’’ LS - 60 41’ 54,2652’’ LS, dengan luas daerah penelitian 100 km2 , termasuk dalam lembar Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 Buahdua (1209-342), dan Gantar (1209-344). Lokasi dapat ditempuh dengan perjalanan darat dalam waktu kurang lebih 3-4 jam dari kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor. Daerah penelitian berada pada zona Bogor, yang memliki ciri khas seperti sumbu lipatan yang relatif barat – timur, dan batuan yang berumur miosen – plistosen. Berdasarkan Stratigrafi daerah penelitian (Febriansyah Andri, 2013), daerah penelitian memiliki 5 (lima) satuan batuan, yaitu Satuan Batulempung, Satuan Batupasir, Satuan Konglomerat, Satuan Tuf, Satuan Lava. Berdasarkan data uji statistik dari azimut kelurusan sungai dan azimut segmen sungai pada uji normalitasbahwa keempat populasi atau kelas bersifat normal. Pada data uji beda (uji-t) dapat disimpulkan bahwadata pada populasi atau kelas 1, 2, 3 tidak terdapat anomali, sedangkan pada populasi atau kelas 4 (empat)telah mengalami deformasi yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi arah pembelokkan sungai-sungai pada DAS Cikandung. ii Perhitungan rasio cabang sungai (Rb) subDAS Cikandung dapat disimpulkan bahwa rasio cabang sungai banyak yang telah mengalami deformasi dari tektonik yang berkembang pada daerah penelitian.