Bioakumulasi Logam Berat Arsen (As), Merkuri (Hg), dan Timbal (Pb) Pada Daging dan Insang Ikan di Hulu Sungai Citarum
Main Author: | Bunga, Venny Ulya |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12798 |
Daftar Isi:
- Aktivitas masyarakat yang berkembang pesat di sekitar Hulu Sungai Citarum menyebabkan terjadinya pencemaran logam berat. Logam berat yang bersifat paling toksik bagi organisme diantaranya arsen (As), merkuri (Hg) dan timbal (Pb). Di ekosistem sungai, logam berat dapat terakumulasi pada tubuh ikan. Logam yang terakumulasi pada daging ikan dan melebihi baku mutu akan berisiko bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Insang adalah organ pernafasan ikan yang aktif sehingga berpotensi untuk mengakumulasi logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat (As, Hg dan Pb) dan faktor lingkungan yang memengaruhi bioakumulasi ketiga logam pada daging dan insang ikan serta kualitas air Hulu Sungai Citarum. Metode yang digunakan adalah metode survei untuk menentukan stasiun sampling di Hulu Sungai Citarum serta analisis laboratorium untuk pengukuran kadar logam berat dan kualitas air. Kadar logam berat diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui faktor lingkungan yang paling memengaruhi bioakumulasi logam berat pada ikan. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat (ppm) yang terakumulasi pada ikan antara lain As (daging 0,009 dan insang 0,02-0,096); Hg (daging 0,006-0,166 dan insang 0,006-0,054); serta Pb (daging 0,299 dan insang 0,171). Kadar logam pada daging ikan berada di bawah baku mutu SNI 7387 : 2009 sehingga ikan Hulu Sungai Citarum aman untuk dikonsumsi. Kadar logam di air Hulu Sungai Citarum juga berada di bawah baku mutu SK Gubernur Jawa Barat No 39/2000. Faktor lingkungan yang paling memengaruhi bioakumulasi ketiga logam pada ikan adalah suhu air.