HUBUNGAN KARAKTERISTIK MORFOMETRI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK BATUAN DAERAH SANGIANGJAYA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIMARGA, KABUPATEN LEBAK, PROPINSI BANTEN
Daftar Isi:
- Daerah penelitian secara administratif berada di daerah Sangiangjaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara geografis terletak pada koordinat 1060 15’ 53.52” BT s/d 1060 20’ 15.2” BT dan 060 26’ 14.28” LS s/d - 060 31’ 40.08” LS, termasuk dalam lembar peta Rupabumi Digital Indonesia (Bakosurtanal) No. 1109-612, 1109-621, 1109-334 dan No. 1109-343 dengan skala 1:25.000. Pola pengaliran di daerah penelitian terdiri atas 3 (tiga) macam pola pengaliran, yaitu : pola pengaliran anastomatik, pola pengaliran trelis, dan pola pengaliran subdendritik. Bentang alam yang terdapat pada daerah penelitian yaitu bentuk lahan perbukitan. Objek penelitian adalah karakteristik sub-sub DAS yang merupakan bagian dari DAS Cilaki ditinjau dari aspek morfometri. Secara regional kawasan ini telah mengalami deformasi akibat proses tektonik. Beberapa sub-sub DAS memiliki karakteristik yang khas akibat adanya kontrol litologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan probabilistik untuk analisis data. Uji komparatif dilakukan pada data kerapatan pengaliran (Dd) dan nisbah percabangan sungai (Rb) antara beberapa sub-DAS yang memiliki karakteristik fisik batuan yang berbeda. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon morfometri DAS akibat adanya perbedaan litologi. Uji statistik yang dilakukan adalah uji normalitas distribusi dan uji beda rata-rata (t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan pada karakteristik morfometri DAS atau adanya perbedaan litologi. Secara statistik ditunjukkan oleh nilai t-test pada suatu satuan kemudian direspon oleh Dd dan Rb dan dibandingkan dengan satuan batuan lainnya. Nilai Dd tertinggi berada pada satuan batuan tuff dan batupasir yang memiliki permeabilitas yang buruk dan infiltrasi yang buruk pula. Sebaliknya pada satuan alluvium memiliki nilai Dd terendah karena memiliki permeabilitias yang baik dan infiltrasi yang baik. Nilai Rb daerah penelitian berkisar antara 0,667 – 3 yang berarti sebagian daerah telah mengalami deformasi akibat struktur.