UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) PADA PANKREAS TIKUS (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) WISTAR JANTAN

Main Author: Istiqamah, Nurani
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12787
Daftar Isi:
  • Ekstrak tunggal rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) atau buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah diketahui berpotensi sebagai herbal antidiabetes. Penggunaan kombinasi bahan alam (poliherbal) diharapkan menghasilkan efek holistik dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan dosis optimum kombinasi ekstrak temulawak dan belimbing wuluh sebagai herbal antidiabetes dalam menurunkan kadar glukosa darah (KGD) dan memperbaiki histopatologis pankreas tikus Wistar jantan yang diinduksi Streptozotocin (STZ) dosis tunggal 60 mg/kgBB. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 21 ekor tikus dibagi dalam tujuh perlakuan: non diabetik (kontrol), model diabetes, pembanding (glibenklamid dosis 0,45 mg/kg bb) dan perlakuan (ekstrak temulawak dosis 17,5 mg/kg bb, ekstrak belimbing wuluh 750 mg/kg bb, kombinasi dosis tinggi 767,5 mg/kg bb dan dosis rendah 383,75 mg/kg bb). Perlakuan diberikan dalam 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan berpotensi sebagai herbal antiadibetes, hasil paling efektif ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak dosis tinggi (767,5 mg/kg bb) dalam menurunkan KGD secara signifikan sebesar 54,86&plusmn;34,61% dan memperbaiki histopatologis pankreas yang ditandai dengan meningkatnya jumlah (9,33&plusmn;0,58), diameter (53,34&plusmn;8,82) &micro;m dan penghambatan radang insulitis pulau Langerhans dibandingkan dengan hewan model diabetes (p<0,05).