Perbandingan Karakteristik Pulp Mikrokristal Selulosa Rami (Boehmeria nivea (L.) Gaud.) Hasil Proses Biodegumming dan Degumming Secara Kimia
Main Author: | Aulia, Firda Latifatul |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12776 |
Daftar Isi:
- Kebutuhan sediaan farmasi di Indonesia telah terpenuhi oleh produksi dalam negeri, namun bahan-bahan untuk membuat sediaan farmasi 90% masih impor, termasuk bahan baku mikrokristal selulosa. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber tanaman serat non-kayu. Salah satu serat yang berpotensi adalah serat rami (Boehmeria nivea). Serat rami merupakan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi. Pembuatan mikrokristal selulosa melalui beberapa tahapan proses yang diawali dari penyediaan bahan baku pulp. Biodegumming merupakan teknologi alternatif pengganti degumming secara kimiawi pada proses pembuatan pulp. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data perbandingan kualitas pulp mikrokristal selulosa rami dari proses biodegumming dan degumming secara kimiawi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat rami hasil biodegumming mengubah tekstur serat menjadi lebih lembut dan mudah terurai. Pulp mikrokristal selulosa rami hasil biodegumming memiliki keunggulan dibandingkan pulp hasil degumming kimia pada beberapa karakteristik, yaitu kadar air dan lignin yang rendah serta tingginya kadar selulosa. Kadar air pulp biologi dan kimia berturut-turut sebesar 5,515 % dan 8,590 %. Kandungan selulosa dan lignin pulp biologi sebesar 80,13 % dan 0,08 %, sedangkan pulp kimia sebesar 79,87 % dan 0,17 %. Tidak ditemukan cemaran mikroba pada kedua pulp. Nilai derajat putih pulp biologi dan kimia berturut-turut adalah 81,66 % dan 84,47 %.