Karakteristik Morfologi dan Mikrostruktur Serat Rami (Boehmeria nivea (L.) Gaud.) Akibat Perlakuan Biodegumming
Main Author: | Septarini, Dwi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12750 |
Daftar Isi:
- Serat yang diperoleh dari tanaman rami merupakan serat alam yang sangat potensial untuk industri secara global karena kandungan selulosanya yang tinggi. Salah satu tahapan penting dalam pengolahan serat rami yaitu degumming (hidrolisis pektin/getah/gum) yang umumnya dilakukan secara kimiawi, namun kekurangan penggunaan bahan kimia tersebut yakni dapat mencemari lingkungan. Cara alternatifnya adalah dengan biodegumming, yang merupakan metode degumming secara biologis menggunakan mikroorganisme. Akibat dari proses mekanis (dekortikasi), pada serat rami menghasilkan dua bagian (tengah dan kedua ujungnya) yang secara fisik dan visual berbeda, yaitu serat yang tidak teratur pada bagian kedua ujungnya dan struktur yang lurus panjang pada bagian tengahnya. Perbedaan tersebut menyebabkan sulitnya proses pengolahan serat, sehingga pemanfaatannya terkadang menjadi kurang optimal. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh biodegumming terhadap perubahan karakteristik morfologi dan mikrostuktur pada serat rami. Penelitian terdiri tiga tahapan utama yaitu persiapan, pelaksanaan biodegumming dan analisis serat menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan X-Ray Difraction (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat perlakuan biodegumming pada serat rami (bagian tengah dan ujungnya), ukuran diameter serat menjadi lebih kecil, pada serat sebelum biodegumming berukuran ± 51-55 μm dan sesudah biodegumming menjadi ± 19-20 μm; adanya reduksi komponen non-selulosa (pektin); serta peningkatan kristalinitas pada serat dikarenakan perbandingan antara polimer kristalin (selulosa) dengan polimer amorf (gum) yang semakin tinggi akibat hilangnya getah (gum).